Selasa, 09 Maret 2021

Peruas 1

 Tik tik tik... jiwa lemah terlelap dalam hening. Gerakkan langkah ini detik jiwaku terbangun. Dalam gelap aku mulai beranjak menyusuri kamar. Krekk krekk dalan hening suara pintu kamar terbuka. Menyusuri dapur dalam kegelapan terlihat sisa-sia seobggok makanan. Tong tong gayung terayun dalam air dingin jiwaku saat itu. Perapian menyala secangkir teh hangat pagi ini. 


Kemas peralatan dan siap untuk keberangkatan pagi ini. Aku mulai kemas dan menyiapkan semua pealatan inj.beranjak aku menyusuri jalanan sepii menuju bandara. Bandara keliahatan sepi. 


Sesampai di bandara aku langsung menaiki tangga menuju ruang pemeriksaan covid. Selembar kertas aku serahkan pada oetugas. Tujuan kemana tanya petugas" jakarta". 


Antrian cek in aku lalui. Beberpaa lama.menunggu di ruang tunggu. Tiba-tiba panggilan penumpang lion dipersilakan memasuki pesawat. Aku terduduk di pesawat tepat di kursi 18A. Jiwa lelah akhirnya aku tidur pulas. 

 Tepat jam 8.45 oesawat yang aku tumpangi sampai di bandara soekarno hatta. Kami sampai di terminal D2. Perjalanan sampai ke E sebab penjemputan beraad di terminal tersebut.


Sesampai di sana kami dijemput dan di samvut dng baik. Rombongan  sudah sampai di hotel


Minggu, 07 Maret 2021

Hujan Awal Maret

 Akhir-akhir ini udara begitu gerah. Terlihat dedaunan  tanaman mulai menguning, tanah merekah terpapar matahari. Seandainya mereka bisa bicara begitu riuhnya suasana. Jalanan raya berdebu belum lagi ditambah bisingnya kenderaan dan asab knelpot kenderaan. 

Hari terus berputar tanpa ada yang mngeremnya. Pagi ini rasanya begitu berat untuk membuka mata ini. Tadi malam aku tidur sekitar jam.3.00 wib untuk menyelesaikan tugas PKH. Semoga bisa selesai dan tugas bisa di kumpul tepat waktu.

Terdengar azan subuh mau tidak mau aku demgan mata trrtutup.menyelusuri kamar keluar mengambil wudhu. Dinginnya udara, pelan-pelan aku usap wajah ini sambil.berdoa dan membaca niat. Kekuatan wudhu begitu dahsyatnya. Selesai sholat subuh tanpa melihat kondisi aku langsung merebahkan badan kembali untuk melanjutkan mimpi indah yang tertunda. 

Entah kenapa aku terjaga kembali. Tringat apa yang hatus di masak untuk sarapan pagi. Bergegas aku bangun dan menyelesaikan dapur serta bersih-bersih. 

Tidak berapa lama.ananda ku yang aku sayangi bangun. Keboasaan jika.mereka banģin pasti mau saapan. Aku terpaksa hanya membeli