Selasa, 15 September 2020

Rasa, Karsa dan Raga Jadi Karya

 


Detik-detik terakhir group menulis 15 diisi oleh Narasumber  yang bernama ibu Eva Hariyati Israel,S.Kom,  seorang guru TIK di SMA N 1 Kupang. Ia juga seorang penulis yang telah berhasil menerbitkan buku d penerbit Andi Yogayakarta.  Dan kawannya-kawannya, yang selalu menginspirasi kita semua, dalam menggali potensi dan mengembangkan bakat, minat belajar dari berbagai pakar, ahlinya yang hadir sebagai narasumber.

 

Dalam setiap alur dan tahapan belajar  untuk selalu memahami setiap konsep dari setiap narasumber yang selalu hadir menginspirasi para penulis hingga dapat mewujudkan aksi nyata lewat menulis dan akhirnya melahirkan sebuah karya yang berjudul “ Kelas Maya”, “ Membangun Ekosistem E-Learning di Rumah Belajar, dan berhasil diterbitkan oleh penerbit Andi. Dalam jangka waktu 7 bulan 2 karya Ibu Eva berhasil diterbitkan penerbit Mayor (Penerbit Andi), 1 dalam tahap proses editing berjudul “Optimalisasi pembelajaran Inovatif”. Satu buku lagi dengan judul “Belajar Merdeka, Merdeka Belajar”.

 

Ibu Eva bercerita tentang pengalaman mulai bergabung dengan group menulis OM Jay. Awal pandemi Covid 19 mulailah dilaksanakannya PJJ. Bai ibu Eva Pandemi membawa berkas, dimana pada waktu dan suasana yang membingungkan itu, mulailah Ibu Eva meningkatkan kompetensi menulis dengan bergabungnya pada group menulis Bersama Om Jay. Mulai dari menulis dengan tiga peragraf. berlatih menulis, dengan berbagai tema yang di bagikan pada group untuk mencari ide-de yang akan dikembankan menjadi sebuah tulisan.

 

Akhirnya tepat pada suatu sesi dipertemukan dengan narasumber Pak Prof Eko. Biasanya mengikuti materi karena tuntutan resume. Ketika materi selesai dari Prof Eko, kemudian menawarkan tantangan berkolaborasi menulis dalam satu munggu. Tiada satupun yang mengiyakan, karena rasa tidak percaya dan tidak mungkin terjadi dapat menulis dalam satu minggu.

 

Akhirnya Om Jay melemparkan sederetan yang ditawearkan oleh Prof Eko dan akhirnya para peserta menulis menjawab  tantangan  tersebut. Hingga akhirnya bergabunglah sebanyak 21 orang yang bersedia bergabung dengan group menulis bersama Prof. Eko.

 

Langkah awal yang ibu Eva lakukan dengan membuat mainmap. Ilmu mainmap saya dapat dari bapak Akbar Zainundin waktu itu sebagai narasumber. Mainmap ini saya tuangkan dalam sebuah outline dan disetujui oleh Prof. Eko.

 

Dalam petualangan ada rasa bingung yang mulai dating ketika hendak mencari sejumlah referensi, langkah awalnya dengan membeli buku Bapak Akbar tentang UKTUB yaitu panduan lengkap menulis buku 180 hari serta referensi buku yang ditulis om jay.  Setelah berhasil diserahkan outlinenya kepada Prof. Eko akhirnya Prof. Eko membuat cover bukunya sebagai motivasi untuk terus menulis, akhirnya rasa haru dan Bahagia begitu luas biasa.

 

Hari-hari berikutnya focus pada tulisan, hingga akhirnya pikiran terus mencari ide yang harus ditulis. Akhirnya tiba-tiba Prof Eko mengingatkan bahwa waktu hampir habis dan harus klar. Hanya dengan tekad dan diiringgi doa yang selalu terucap dalam hati semoga dimudahkan dan diberi kesehatan dariNya.

 

Pengalaman yang sangat berharga bagi Ibu Eva, dan takkan pernah terlupakan bisa menulis buku dalam satu minggu lengkap dengan editingnya, dan dalam waktu dua minggu sudah siap disetorkan kepada Prof Eko untuk dikirim ke penerbit Andi. Dari 21 peserta yang ber hasil hanya 11 orang yang bisa menjawab tantangan tersebut. Berselang dua minggu informasi hasil evaluasib di umumkan dan tulisan lolos diterbitkan di penerbit Andi. Sembilan naskah yang berkolaborasi dengan prof. Eko berhasil , diterima tanpa revisi dan sebuah kepuasan batin yang tak ternilai harganya bagi ibu Eva,

 

Tema yang diambil merupakan sebuah pengalaman dan inspirasi yang dituangkan lewat ide-ide yang dikembangkan dalam sebuah naskah buku. Sebagai sahabat rumah belajar, ibu Eva terinpirasi untuk menulis kelas maya rumah belajar. Pengalaman yang Ibu Eva ambil lagi yaitu sebagai instruktur kurikulum 2013 bagaimana menulis Optimalisasi Model-Model Pembelajaran Inovatif.

 

Semoga hal ini akan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Dengan prinsip semakin dibagi semakin tidak tak terbatas. Semakin kita niat berbagi ada saha ide-ide yang muncul dalam pikiran dan hati. Semoga keberkahan selalu datang pada kita. Semangat merupakan sebuah kekuatan yang akan menggerakkan kita, membuat kita bisa mengolah pikiran, rasa, karsa dan raga menjadi tenaga yang akan menggerakkan  dari dalam sehingga kita mampu untuk menulis.

 

Semangat akan menyala dengan baik, sehingga mampu menerjang segala hambatan, rintangan yang datang, yakinlah Allah melihar kesungguhan dan mendengar ihtiar kita. Allah akan membuka simpul-simpul ide dalam diri, sesuai dengan alurnya dan akan larut dalam pikiran dalam menulis.

5 komentar: