Senin, 07 September 2020

Social Presence Masa Pandemi

 

 


"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak" [Ali bin Abi Thalib]

 

Ibu Dosen cantik ini bernama Mudafiatun Isriyah, lulusan IKIP PGRI Jember jurusan Pendidikkan Bimbingan Konseling , kemudian melajutkan Magister Pendidikan PAUD di UNESA Surabaya dan Pendidikan Agama DI Universitas Muhamadiyah Malang, sekarang lagi studi S3 BK Di Universitas Negeri Malang. Selain sebagai Dosen, Ia juga sebagai Assesor PAUD Nasional. Lahir di Lumajang, tepatnya bersamaan dengan lahirnya Ibu Kita Kartini 21 April, mempunyai satu suami yang bernama Sutrisno PGRI Jember (PNS Guru SMATA Tempeh), tiga orang anak yaitu: 1) Zada Wildaningrum Mustika Ratri (PNS Guru SMKN Pasirian), 2) Aji Mahsa Al Maukuf (Desainer Robotik UGM), 3) Clarissa Aydin Rahmazea (status siswa SMPN 1 SUT Lumajang kelas 8 G). Jangan lupa kunjungi home page saya di: http://www.ieiez.club/?m=1; FB Mudafiatun Isriyah; IG Ieiez. Chanel Youtube Ieiez Isriyah

 

Karya bukunya edisi yang pertama yaitu tentang implementasi Social Presence dalam dalam kehidupan sehari-hari. Buku tersebut membahas tentang bimbingan online. Menjadi sangat menarik dalam buku  bersama para tokoh penulis yaitu: Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA.,Mphil.,MA. Dalam buku ini mempunyai 4 unsur yaitu: Unsur sikap dan tata nilai, unsur kemampuan implementasi, unsur penguasaan materi, dan unsur evaluasi dan refkektif. Dalam buku tersebut bagaimana memaknai tentang kehadiran sosial peserta didik dan refleksi sebagai wujud komitmen bersama antara Guru dan Peserta didik, dimana peserta didik ada kalanya dalam proses belajar menghadapi bosan, tidak mau belajar, bagaimana kita merefleksi proses pembelajaran, apalagi dilihat dari sosial presence peserta didik. Unsur yang utama ditekankan pada impelentasi, penguasaan materi, unsur evaluasi dan reflektif.

 

Pengalaman menulis bersama Prof. Eko adalah lebih menekankan pada rumus 5W+1H akan menjadi rangkaian sebuah buku yang sempurna, dan 7 hari menjadi buku yang berkualitas.

 

Menulis itu mengasikkan apalagi sudah kena magnet Om jay, setiap hari kita harus menulis, jika ada tantangan menulis, kita langsung mengintip ide dari blog dan merancah tulisannya serta ditambah dari ide-ide yang muncul dari Prof. Eko dan materinya.

 

Kiat dalam menulis yang harus kita lakukan adalah kita harus dapat memantau kehadiran peserta didik secara online. Dalam hal ini kita sebagai guru harus dapat memahami kebutuhan layanan dalam interaksi dan komunikasi dengan peserta didik, apalagi dalam bimbingan onine. Sebelum melakukan bimbingan kita harus mengetahui apa kebutuhan mereka supaya kita bisa berkomunikasi, jika kita sudah menemukan kuncinya kita mulai melakukan interaksi berkomunikasi dan melalukan bimbingan online. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, kuncinya bahwa kesulitan yang kita temukan dalam buku social presence, maka akan tampak secara nyata maka bimbingan dilakukan dalam beberpa tahap. Yaitu:  melakukan join together, motivating, building commitmens to implement, observing dan evaluation.

 

Social Presence merupakan sebuah hubungan timbal balik, mulai dari kebiasaan, adat istiadat, bahasa dan aktifitas sehari-hari. Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi jika salah mengartikan dan memahami maka akan terjadi salah paham. social presence merupakan bahasa maya, sehingga harus diartikan dalam bahasa maya artinya menyampaikan informasi secara maya. Dalam sosial presence bahasa merupakan sebuah media dalam menyampaikan informasi secara maya, misalnya dengan simbol Emoticon dan simbol-simbol lainya. Untuk dapat melakukan pendekatan guru harus dapat melakukan inovasi agar komunikasi antara guru dan peserta didik akan nyambung.

 

Saat pandemi pelaksanaan PJJ secara praktiknya semua kegiatan melibatkan keluarga terutama orang tua. Saat pandemi proses PJJ lebih banyak diberatkan pada orang tua dari pada guru, maka hal ini kita harus melakukan pendekatan parenting, komunikasi yang bersahaja kepada orang tua, bagaimana mencari solusinya.

 

Dalam memberikan bimbingan online biasanya dikaitkan dengan kebutuhan peserta didik, dalam hal ini untuk mengetahunya harus menunggu saat peserta didik mempunyai masalah, dimana sistem informasi bimbingan online dengan menggunakan produk yang utilitas dan efesien yang dapat digunakan oleh peserta didik sesuai kebutuhan dalam proses bimbingan dan penyebaran informasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

 

Kebutuhan social Presennce secara virtual akan menjadi hal yang posotof untuk mencapai pembelajaran yang bermakna dalam motivasi social Presence secara belajar online dalam mencapai tujuan keberhasilan peserta didik.

7 komentar:

  1. ayo terus menulis https://wijayalabs.com/2020/09/07/mengelola-pembelajaran-adaptif-fleksibel-dan-akomodatif/

    BalasHapus
  2. Saya waktu kecil suka membaca majalah BOBO. Salah satu kerabat Bobo adalah Bibi Titi Teliti. Duh, njlimetnya si Bibi itu, cenderung cerewet. Tapi saya tidak mau seperti Bibi Titi Teliti yang suka mengimentari hal-hal kecil.

    Semangat ya, Bu!

    BalasHapus
  3. Jika membaca resume dengan tema dr Ibu Muda...jadi teringat main kuda-kudaan bersama dua bocah kecil di rumah.

    Semangat, Ayo Terus Menulis

    BalasHapus
  4. Resumenya tentang bimbingan online buat siswa.Bagus Bu. Semoga sukses.

    BalasHapus